Wisata Gunung Merapi Cangkringan Di Jogja

Wisata Gunung Merapi Cangkiran Di Jogja - Di balik penampilannya yang begitu tenang, Gunung Merapi menyimpan kekuatan alam yang dahsyat. Sebagian ilmuwan menduga letusan besar Gunung Merapi adalah penyebab kerajaan Mataram Kuno berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. 

Ketika meletus, Gunung Merapi sanggup menyemburkan awan panas (800-1000 derajat celcius) yang meluncur ke bawah dengan kecepatan hingga 70 km/jam. Pada tahun 1930, awan panas dari letusan Gunung Merapi menghanguskan hutan, 13 desa, dan 1400 penduduk dalam sekejap.

Di pintu masuk Kinahrejo kita bisa melihat foto-foto saat terjadinya erupsi hingga pasca erupsi,  ke atas sedikit kita bisa melihat lokasi bekas rumah Mbah Maridjan yang sudah rata dengan pasir,  Masjid Al-Amin yang selamat dari terjangan awan panas. 

Tepat di depan bekas rumah Mbah Maridjan, ada sebuah warung milik keluarga mbah Maridjan yang menjajakan kaos, CD yang menceritakan letusan Merapi, dan souvenir lainnya. 




Biaya

Tidak ada biaya masuk bagi Wisatawan, hanya kendaraannya saja yang bayar. Untuk motor dikenakan biaya Rp 7.000 per motor, mobil Rp 15.000. Namun, untuk biaya parkir wisatawan harus kembali mengeluarkan uang, Rp 2.000 per motor dan Rp 5.000-Rp 10.000 untuk mobil.

Para pengunjung tidak boleh membawa kendaraan sampai ke atas, disini sudah disediakan kendaraan untuk disewakan. Ada beberapa pilihan: naik ojek (Rp 10.000), menyewa motocross, menyewa jeep, sepeda gunung, atau jalan kaki sambil menikmati pemandangan? Semua ini bisa menjadi pilihan yang sesuai dengan kantong.

Transportasi

Tak usah khawatir untuk masalah transportasi. Ada dua cara untuk mencapai Gunung Merapi dari Kaliurang atau Selo. Dari Yogyakarta, Anda bisa pergi ke arah Utara ke resor bukit Kaliurang dengan angkutan umum atau mobil. Kaliurang berjarak 900 m di lereng Gunung Merapi. Sementara, dari Selo dapat dicapai dari Muntilan atau Boyolali walaupun jalannya berkelok-kelok namun Anda bisa menikmati pemandangan yang spektakuler.

Anda yang hendak mengunjungi Sleman maupun obyek-obyek wisata lainnya di lereng Gunung Merapi disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan sewaan. Dengan cara ini, Anda dapat mengunjungi tidak hanya Lava Tour melainkan juga obyek-obyek wisata lainnya dengan lebih mudah.

Tips

  1. Cuaca di puncak gunung dingin dan gelap, terutama jika Anda trekking sebelum matahari terbit sehingga dianjurkan untuk membawa senter, pakaian hangat, air, makanan, dan sepatu yang nyaman.
  2. Hindari daerah bahaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. Jangan coba-coba dekati gunung api yang sedang meletus. Aliran lahar memiliki daya kekuatan yang besar, membentuk aliran yang mengandung lumpur dan bahan gunung api lainnya yang dapat bergerak dengan kecepatan 30-60 kilometer perjam.
  3. Aliran lahar dan banjir bisa datang tiba tiba, kebakaran hutan, bahkan aliran awan panas yang mematikan tidak terdeteksi jangkauannya bisa membayakan. Karenanya, pastikan Anda mendapatkan informasi yang akurat untuk status terakhir gunung ini.
  4. Hindari daerah-daerah yang terkena zona abu. Tutup mulut dan hidung atau kenakan masker standard kesehatan karena debu abu vulkanik berbahaya bagi pernafasan. Bagi yang memiliki riwayat penyakit pernafasan, sedapat mungkin hindari kontak dengan abu vulkanik.
  5. Gunakan kacamata untuk melindungi mata dan lindungi kulit dengan losion dari iritasi akibat debu vulkanik.
  6. Awan panas guguran (wedus gembel) ataupun guguran lava pijar merupakan manifestasi dari aktivitas gunung api yang sangat berbahaya. Dari kejauhan aktivitas Merapi yang berupa wedus gembel dan guguran lava pijar dan keadaan cuaca terang sangat indah untuk dilihat. Beberapa lokasi dapat digunakan sebagai tempat aman apabila Anda ingin menyaksikan aktivitasnya seperti di pos-pos pengamatan, gunung api yang tersebar dilereng sekitar Gunung Merapi.
  7. Ikuti informasi berita terakhir tentang gunung api melalui internet, media cetak, maupun elektronik.
view plainprint?