Keanehan Yang Ada Di Pantai Parangtritis

Keanehan Yang Ada Di Pantai Parangtritis - Di desa yang terletak kurang lebih 25 kilometer sebelah selatan kota Yogyakarta ini terdapat pantai di tepi Samudra Hindia. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. 

Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir di sekitar pantai, yang biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak Pemkab Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis.

Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. Selain itu Parangtritis juga merupakan tempat untuk olahraga udara/aeromodeling. Pada musim kemarau, angin bertiup kencang seperti tak mau kalah dengan deburan ombak yang rata-rata setinggi 2-3 meter. 


Sering terdengar kabar ada pengunjung pantai selatan hilang terseret gelombang. Anehnya, jenazah pengunjung yang nahas itu, menghilang bagaikan ditelan bumi. Tim SAR rata-rata baru bisa menemukan jenazahnya 2-3 hari kemudian setelah melakukan penyisiran. Biasanya, lokasi penemuan mayat tidak pada area di mana pengunjung tersebut tertelan ombak. Mayat ditemukan ratusan meter, bahkan kadang beberapa kilometer dari lokasi semula.

Kepercayaan masyarakat setempat tentang legenda Nyi Roro Kidul juga dengan sendirinya melahirkan pesona tersendiri sehingga mampu menyedot jumlah wisatawan lebih besar dibanding pantai-pantai lainnya. Ada kepercayaan unik di Parangtritis. Boleh percaya boleh tidak bahwa memakai pakaian berwarna hijau di Parangtritis bisa membawa petaka. 

Menurut kepercayaan masyarakat setempat warna hijau adalah warna kesukaan Nyi Roro Kidul, sehingga dikhawatirkan yang memakai baju / kaos hijau akan diseret ombak ke laut karena dikehendaki oleh sang penguasa laut selatan. Adapun kebenarannya, wallahu alam bishawab.

Nama Parangtritis mempunyai sejarah tersendiri. Syahdan, jaman dahulu kala seseorang pangeran bernama Dipokusumo yang melarikan diri dari Kerajaan Majapahit datang ke daerah tersebut untuk melakukan semedi. Ketika melihat tetesan-tetesan air yang mengalir dari celah batu karang, ia pun menamai daerah ini menjadi parangtritis, dari kata parang yg artinya batu dan tumaritis yang bisa diartikan sebagai tetesan air.Banyak sisi menarik apabila kita berwisata ke Parangtritis. 

Pemandangan alamnya yang indah tentu saja yang menjadi sajian utama. Untuk menikmatinya, kita bisa sekedar berjalan kaki menyusuri pantai. Atau jika nggak mau capai kita juga bisa menyewa jasa bendi yang akan mengantar kita melewati rute serupa. Selain bendi ada pula tawaran menunggang kuda untuk menjelajahi pantai.
view plainprint?

Related Posts :